Senin, 20 Juni 2016

Dandim 1613/SB : Bulog Supaya Serap Gabah Petani


Pendam IX/Udayana
20 Juni 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Dandim 1613/Sumba Barat Letkol Infanteri Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd.,  hadir bersama Wakil Bupati Sumba Tengah Umbu Dondu, B.B.A., pada acara  panen raya seluas sekitar 2 Hektar dengan  hamparan 10 Hektar, Jumat (17/06/2016) bertempat di Desa Umbu Mamijuk Kecamatan Uimbu Ratunggay Kabupaten Sumba Tengah.

Kegiatan ini juga menghadirkan Kadis Pertanian Kabupaten Sumba Tengah, Danramil 1613-05/Katikutana, Pasiter Kodim 1613/SB, Staf Bulog Kabupaten Sumba Barat,  Babinsa, Kades, Tomas, Poktan dan masyarakat yang berjumlah sekitar 50 orang.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Sumba Tengah menyampaikan, pemerintah mengharapkan jangan ada sistem Ijon di kalangan petani atau membeli/ menukar gabah/ beras dengan murah. Untuk meningkatkan pendapatan petani Pemda sedang mencari dana ke pusat untuk pembuatan irigasi supaya pengairan sistem irigasi bukan lagi sawah tadah hujan. Kemudian Alsintan yg sudah dibagikan jangan merasa punya pribadi hendaknya digunakan secara bersama-sama apabila ada kelompok yang belum dapat segera dilaporkan agar segera didukung.

Sementara Dandim 1613/Sumba Barat dalam sambutannya menyampaikan harapannya dengan hasil pertanian yang  baik bisa memenuhi  kebutuhan cadangan beras di daerah dan juga bisa tercapai ketahanan pangan agar tidak tergantung impor dari luar negeri. Lebih penting lagi Dandim menyampaikan agar Bulog turun langsung ke petani agar gabah bisa terserap langsung, dengan harga yang sudah ditetapkan,  tidak hanya menunggu. Apabila ada permasalahan di lapangan  bisa dilaporkan ke Babinsa pembimbing atau ke Danramil.

Tak kalah semangatnya di tengah suasana panen yang mengembirakan, kelompok tani juga menyampaikan permintaan antara lain, untuk meningkatkan hasil pertanian segera dibuatkan irigasi sehingga sawah tidak tergantung dengan air hujan, untuk itu pengairan harus melalui sistem irigasi. Poktan juga mengharapkan ke depan penyaluran benih jangan terlambat sampai ke petani. Kemudian alat peralatan pertanian juga masih kurang, segera untuk  didukung sehingga para petani akan dapat menerapkan pertanian yang berbasis teknologi sehingga nantinya hasil pertanian akan maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar