Senin, 19 September 2016

Pengobatan Massal Menciptakan Semangat Kemanunggalan TNI Rakyat


Pendam IX/Udayana
19 September 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Satgas Pamtas RI RDTL Yonif Raider 321/Galuh Taruna (GT)  melaksanakan kegiatan Pengobatan Massal dan Penyuluhan Hukum bertempat di  Paroki Santo Yohanes Pemandi Bakitolas, Desa Bakitolas,  Kecamatan  Naibenu Kabupaten TTU, Minggu (18/09/2016)

Penanggung jawab keduakegiatan tersebut Lettu Ckm dr. Andre, Lettu Chk Paksi Hutajulu, S.H.,  dan Letda Ckm Sunartianto, yang dibantu oleh Maria Magdalena dari Pustu Sunsea, Bidan Ati Silaen dari Program Nusantara Sehat,  Puskesmas  Manamas. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini antara lain sebagai wujud nyata kepedulian Satgas Pamtas  turut serta meningkatkan derajat kesehatan khususnya di wilayah perbatasan. Selanjutnya sebagai sarana pendekatan kepada masyarakat melalui bidang bantuan kesehatan agar tumbuh dan terciptanya semangat kemanunggalan TNI Rakyat.

Rangkaian pelaksanaan kegiatan, dimulai dengan kehadiran Tim Kesehatan Satgas Pamtas berjumlah 8 orang yang dipimpin oleh Lettu Ckm dr. Andrea dan Tim Penyuluhan Hukum dipimpin Perwira Hukum Satgas Lettu Chk Paksi Hutajulu, S.H.,  di lokasi kegiatan di Paroki St. Yohanes Desa Bakitolas, Kecamatan Naibenu yang disambut oleh Romo Paulus Obamatan dan warga.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan hukum oleh Perwira Hukum  Satgas di teras Gereja St. Yohanes. dilanjutkan dengan pengobatan dimulai di Paroki Gereja Santo Yohanes . Pelaksanaan kedua kegiatan ini mendapat pantauan langsung dari Dansatgas Yonif Raider 321/GT Letkol Inf M. Ghoffar Ngismangil dan Kasdim 1618/TTU Myr Inf Ngakan Made Marjana yang datang di lokasi pengobatan massal tersebut. Kegiatan pengobatan massal dimulai dengan penyuluhan kesehatan, penjelasan teknis, pendaftaran, pemeriksaan tensi, pemeriksaan pasien oleh dokter dan diakhiri penerimaan obat.

Jumlah masyarakat yang hadir dan berobat sekitar 300 orang.   Penyakit yang diderita masyarakat berkisar seputar  gatal-gatal (Kudis), ISPA, gastritis (disebabkan jarang sarapan dan langsung nyirih), diare dan Myalgia.  Hal ini diungkapakan oleh dokter bahwa karena pola hidup masyarakat terkait dengan terbatasnya ketersediaan air dan kebiasaan memakan pinang menyebabkan terjadinya gangguan pada lambung.

Tanggapan masyarakat, Adrianus Falo, Tokoh Pemuda Desa Bakitolas megatakan bahwa dirinya merasa senang dan sejak tahun 2010 sampai sekarang baru ada pengobatan yang dilaksanakan oleh Satgas. Harapannya untuk ke depan kepada instansi atau pemerintah agar dilanjutkan program bantuan terutama kesehatan kepada masyarakat dengan sasaran masyarakat perbatasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar