Kamis, 27 Oktober 2016

Prajurit TNI, PNS Dan Persit Bersama PKK Terima Sosialisasi Bantuan Teknik Urban Farming


Pendam IX/Udayana
Kamis, 27 Oktober 2016

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta mengurangi biaya konsumsi rumah tangga di kalangan masyarakat hingga secara tidak langsung nantinya dapat menjaga kestabilan nilai rupiah yang dicerminkan oleh nilai kurs dan inflasi, Rabu (26/10) Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar kegiatan sosialisasi Bantuan Teknik Urban Farming kepada para prajurit TNI dan PNS serta PKK dari Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana yang kegiatannya disentralkan di lapangan Kodim 1617/Jembrana.

Kegiatan tersebut tampak antusias diikuti oleh seluruh prajurit TNI dan PNS Kodim 1617/Jembrana serta Minvetcad 23/Negara, Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXXVI Kodim 1617/Jembrana serta PKK Kelurahan Pendem dengan jumlah sebanyak 150 peserta.

Dalam kesempatan itu, Asisten Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Edi Kristianto sebagai Ketua Tim Pengembangan Ekonomi menjelaskan, Urban Farming adalah upaya bercocok tanam yang dapat dilakukan di sekitar rumah masing-masing dengan memanfaatkan berbagai media misalnya seperti menanam sayuran atau buah-buahan dalam pot dari botol-botol bekas minuman kemasan sehingga upaya ini juga menjadi solusi yang sangat tepat dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan lingkungan hidup maupun untuk menambah pendapatan rumah tangga terutama di daerah perkotaan karena dengan Urban Farming ini dapat dilakukan tanpa memerlukan lahan yang luas bahkan dapat dilakukan media tanpa menggunakan tanah. Menurutnya, sepetak tanah di sekitar rumah bisa menghasilkan sayuran dan sebagainya sampai tanaman hias sehingga dapat mengurangi belanja rumah tangga bahkan Urban Farming dapat menjadi aktivitas bersifat rekreasi yang bermanfaat. Maka, Urban Farming juga merupakan upaya paling mudah menjamin bahan pangan tidak diintervensi bahan kimia seperti pupuk pabrik, insektisida dan pestisida. "Inilah yang dimaksud, kenapa dengan Urban Farming secara tidak langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan serta dapat mengurangi biaya konsumsi rumah tangga masyarakat hingga secara tidak langsung nantinya dapat menjaga kestabilan nilai rupiah yang dicerminkan oleh nilai kurs dan inflasi," jelasnya.

Sementara itu, anggota Tim dari Bank Indonesia Provinsi Bali, I Gede Kadra selaku narasumber terlihat dengan seksma memaparkan materi tentang Urban Farming dimaksud bukan saja dapat diterapkan dalam sektor Pertanian tetapi juga dapat diterapkan pada sektor Peternakan seperti pemeliharaan ikan atau belut dalam media. Pihaknya juga menjelaskan tata cara perawatan tumbuhan dari penanaman hingga perawatan supaya mendapatkan hasil yang baik dan Urban Farming ini dapat ditentukan dengan menggunakan produk pilihan agar menghasilkan nilai jual yang mahal di pasaran. 

Berikut, narasumber lainnya I Dewa Made Gata menjelaskan, khususnya dalam sektor pertanian, hal yang harus dilakukan dalam kegiatan Urban Farming tersebut diantaranya adalah penyiapan media melalui proses fermentasi, pupuk organik cair agar memiliki proses peresapan lebih cepat terhadap tanaman, tanaman yang menunjukan jati dirinya, waktu yang tepat dalam melakukan pemupukan cair harus dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yakni pagi sekira pukul 06.00 Wita dan sore pukul 16.00 Wita dan memilih tanaman yang cocok ditanam sesuai lokasi.

Dalam kegiatan itu, juga dipraktekkan cara pembuatan pupuk padat Super Bokasi oleh Tim Urban Farming adalah dengan mencampurkan bahan diantarannya 1 ton kotoran sapi/kambing yang sudah melalui proses pengendapan 10%, 1 Liter MA-11 dicampur dengan 15 liter air, 1 kg gula pasir, 15-30 kg dedak dan 1 karung skam padi. Pasilog Kodim 1617/Jembrana Kapten Inf H. Karyanto seizin Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Hendra Ferdinandus menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Kami sangat berterima kasih dapat diselenggarakannya kegiatan ini, karena memang di era globalisasi ini hendaknya kita mulai mengadopsi cara Urban Farming (pemanfaatan lahan sempit) misalnya dalam menanam sayuran dan buah-buahan untuk membantu kesulitan yang kita hadapi kedepan," ujarnya. Pihaknya juga berharap, setelah kegiatan ini para prajurit TNI maupun peserta lain nantinya dapat menerapkannya praktek Urban Farming di rumah masing-masing. (Kodim 1617/Jembrana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar