Pendam IX/Udayana
Rabu, 22 Maret
2017
Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik
Indonesia yang berjumlah dua belas orang melaksanakan kunjungan kerja ke Korem
161/Wira Sakti, Selasa (21/3).
Kunker ini dipimpin oleh Ketua Rombongan Jenderal
TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo yang juga merupakan mantan Kepala Staf Angkatan
Darat (Kasad) ke 20 TNI AD.
Kedatangan rombongan Wantimpres disambut langsung
oleh Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M., yang
didampingi oleh Kasrem Kolonel Inf Gregorius Suharso, Para Kasi Korem dan
sejumlah Perwira Staf lainnya di depan Serambi Kehormatan Korem 161/Wira Sakti.
Pada acara pertemuan yang dilaksanakan di ruang Data
Makorem, Ketua Rombongan Wantimpres menjelaskan kehadiran mereka di wilayah
Nusa Tenggara Timur yaitu untuk mendapatkan informasi dan masukan tentang
kondisi terkini di wilayah NTT terkait masing-masing tugas pokok dan fungsi
yang dilaksanakan beberapa instansi yang menjadi agenda Kunker tersebut
antara lain Lanud El Tari Kupang, Polda NTT, Korem 161/Wira Sakti, Brigif 21
Komodo, Mako Satgas Pamtas Sektor Timur Atambua dan Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) Motaain, lebih khususnya lagi terkait masalah pertahanan dan keamanan
yang memang menjadi bidang dari Tim Wantimpres tersebut.
Sementara Danrem 161/Wira Sakti dalam paparannya
kepada rombongan Wantimpres menjelaskan tentang tiga tugas pokok utama Korem
161/Wira Sakti yaitu sebagai satuan komando kewilayahan dengan tugas pembinaan
teritorialnya, kemudian tugas pokok sebagai satuan komando pelaksana operasi
pengamanan perbatasan RI-RDTL serta sebagai satuan komando pelaksana operasi
pengamanan pulau terluar yang ada di wilayah NTT.
Danrem juga menjelaskan apa yang menjadi tantangan
dan hambatan dalam pelaksanaan tiga tugas pokok utama tersebut yang secara umum
bisa terlaksana dengan baik walaupun ada beberapa permasalahan seperti
perbatasan yang membutuhkan penyelesaian termasuk peran pemerintah pusat. Hal
ini khususnya terkait masalah perbatasan antara RI dan RDTL yang belum mencapai
kesepakatan kedua belah pihak yaitu terkait Unresolved Segment dan Unsurveyed
Segment perbatasan kedua negara.
Semua masukan yang disampaikan Danrem menjadi
catatan bagi Tim Wantimpres untuk dilaporkan kepada pemerintah pusat atau
Presiden serta nantinya akan ditindaklanjuti.
Seusai kegiatan, saat ditemui awak media, Jenderal
TNI (Purn) Subagyo H. S., mengatakan bahwa Wantimpres hadir di Makorem 161/Wira
Sakti adalah untuk mendengarkan penjelasan kendala-kendala yang dihadapi
TNI terkait masalah di perbatasan khususnya dalam pelaksanaan tugas penataan
bidang pertahanan dan keamanan (Hankam).
"NTT merupakan wilayah yang jangkauannya luas
karena merupakan wilayah kepulauan, disini medannya luas terdiri dari
pulau-pulau dan tidak gampang transportasinya, sehingga permasalahan yang
dihadapi, terlebih permasalahan perbatasan yang perlu disampaikan ke pemerintah
atau Presiden", sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perbatasan masih ada
permasalahan dengan negara tetangga Timor Leste. Mantan Kasad tersebut berharap
TNI dapat menjaga wilayah NKRI dan saling bekerjasama dengan baik sehingga
keamanan dapat terjamin dan masyarakat terlindungi.
Hari ini Rabu (22/3) rombongan Wantimpres
melanjutkan agenda kunjungan kerja ke Mako Satgas Pamtas Sektor Timur, Atambua
sekaligus meninjau Pos Lintas Batas Negara Motaain. (Penrem 161/Wira Sakti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar