Jumat, 26 Mei 2017

Korem 161/Wira Sakti Gelar Pembinaan Keluarga Besar TNI


Jumat, 26 Mei 2017
Pendam IX/Udayana

Korem 161/Wira Sakti menggelar kegiatan Pembinaan Keluarga Besar TNI khususnya kepada Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiran TNI-Polri (FKPPI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (24/05/2017) bertempat di Aula Serbaguna Makorem setempat.

Kegiatan yang merupakan program kerja dari Staf Teritorial Korem 161/Wira Sakti dihadiri langsung oleh Danrem 161/WS Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E..,M.M., selaku Dewan Pembina organisasi FKPPI di wilayah NTT.

Terselenggaranya kegiatan ini adalah dalam rangka pembinaan sekaligus silaturahmi untuk menambah wawasan dan pengetahuan Keluarga Besar FKKPI Provinsi NTT.
Dalam sambutan Wakil Ketua KB FKPPI NTT Frederik Tielman mengatakan Konsolidasi di lingkungan organisasi  FKPPI perlu terus mendapatkan perhatian. Kami masih menunggu pengesahan dari Bapak Danrem untuk kepengurusan FKPPI NTT.

"Kami siap mendengarkan arahan dan akan terus berkoordinasi terkait program-program besar yang akan dijalankan di waktu mendatang", ungkap Frederik Tielman.
Senada Ketua GM FKPPI NTT Erwan Pangidae menyampaikan Motto FKPPI adalah Solid, Kuat, Militan,  keluarga besar kita dari generasi muda merupakan kekuatan yang besar yang harus selalu solid, kuat dan militan.

Menurutnya, Generasi Muda Pengurus Daerah 26 FKPPI NTT sudah banyak berkiprah selama ini, pergantian pimpinan sudah sering dilakukan, meskipun ada dinamika tetapi tidak sempat terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Diceritakan juga memang sempat terjadi kevakuman, namun pihaknya meyakini kita keluarga besar FKPPI pasti mampu menghadapi segala hambatan dan rintangan, akan ada titik temu melalui dialog dan pendekatan-pendekatan, sebutnya.

Setelah tahun 2015 sejalan dengan hasil Munas di Magelang, disepakati adanya KB FKPPI, hasil Munas tersebut tidak dilaksana. Pengurus Pusat GM FKKPI  melaksanakan Rapim di Malang yang disepakati agar segara melaksakan Rapim terlebih dahulu namun belum terlaksana juga sehingga status kita masih seperti saat ini.

Hingga saat ini 2 organisasi ini masih melakukan konsolidasi masing-masing baik KB FKKPI maupun GM FKKPI. Oleh karena itu kami mohon petunjuk dan arahan dari Komandan Korem terkait dengan arah konsolidasi kami  ke depan.

Menanggapi kondisi tersebut dalam sambutan dan materinya, Danrem 161/Wira Sakti menyampaikan antara lain bahwa kami tidak tahu kalau FKPPI ada 2 yaitu KB FKPPI dan GM FKPPI. Kami selaku pembina hanya tahu FKPPI. Jangan ada kesan negara dalam negara. Sampai Danrem mengilustrasikan bahwa hanya ada Negara Indonesia, tidak ada negara lain di dalam Negara Indonesia itu sendiri, begitu pula dengan FKPPI, tegas Mantan Wadanjen Kopassus ini.

Lebih lanjut dikatakan, bagian-bagian FKPPI di dalam tubuh FKPPI tidak masalah tetapi semua itu harus tetap satu yaitu FKPPI yang sesuai tugas pokok masing-masing. FKPPI adalah organisasi strategis yang membantu kegiatan sehari hari di pemerintahan dan lingkungan masyarakat.

Hubungan emosional antara TNI dengan keluarga Besar TNI apapun perlu dibina untuk meningkatkan solidaritas dan sinergitas dalam mendukung tugas TNI untuk bangsa dan negara.

Sementara pada saat menyampaikan materinya, Danrem dihadapan sekitar 100 orang hadirin tersebut memaparkan bahwa pertumbuhan penduduk dunia dalam 6 tahun bertambah 1 milyar, pada April 2017 jumlah penduduk dunia 7.494.697.397, kapasitas bumi 3-4 milyar. Betapa kapasitas bumi dengan penghuninya sudah tidak berimbang, sebut Danrem. Populasi penduduk dunia yang semakin tak terkendali maka akan berimbas pada kebutuhan akan pangan dan energi.

Kedua komoditi ini akan menjadi rebutan banyak pihak di dunia ini. Indonesia adalah negara yang potensial dan kaya akan energi dan pangan tersebut karena letak negara kita ada di garis khatulistiwa atau equator yang sangat subur dengan kondisi geografis memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau. Ini akan menjadi rebutan bagi siapapun yang membutuhkan.

Maka sebagai bangsa Indonesia kita perlu untuk lebih mewaspadai terhadap kondisi negara kita, jangan sampai dimanfaatkan atau dikuasai pihak lain. Danrem mencontohkan bagaimana negara yang banyak kehilangan penduduk aslinya, termasuk juga terjadinya Arab Springs yang mengakibatkan beberapa negara yang kaya energi di Timur Tengah mengalami konflik dan kehancuran. Kita Indonesia tidak ingin kondisi yang demikian terjadi, ajak Danrem.

Kemudian Danrem menjelaskan tentang fenomena kehidupan saat ini dengan mencontohkan perkembangan dunia yang merubah gaya hidup seperti penggunaan HP selama18 jam sehari, Game Online, Social Media, Penggunaan Robot. Perubahan model bisnis seperti Gojek, Grab, Uber dan belanja Online.

Krisis Ekonomi mengakibatkan depresi ekonomi sehingga dampaknya membuat tindak kejahatan semakin banyak.

Kembali kepada kegiatan pembinaan keluarga besar TNI bersama FKKPI Provinsi NTT diharapkan bahwa ini dapat menjadi wadah silaturahmi untuk menambah wawasan dan pengetahuan keluarga besar FKKPI sehingga keberadaan FKKPI dapat memberikan kontribusi baik di lingkungan masyarakat, pemerintahan maupun bagi TNI.

Bahwa saat ini terdapat 2 permasalahan di tubuh FKPPI yang diharapkan dapat segera dituntaskan dan Korem sendiri siap untuk membantu dalam menyelesaikannya sehingga organisasi FKPPI menjadi satu dan solid. (Penrem 161/Wira Sakti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar