Jumat, 09 Juni 2017

Kegiatan PERSAMI Kodim 1611/Badung Dalam Rangka Pekan Pancasila



Pendam IX/Udayana
Jumat, 9 Juni 2017

Kegiatan PERSAMI Kodim 1611/Badung Dalam Rangka Pekan Pancasila di Pantai Mertasari Kecamatan  Denpasar Selatan Kota Denpasar Kamis (8/6).

Pekan Pancasila Tahun 2017 di Pantai Merthasari diisi dengan kegiatan Perkemahan yang di ikuti oleh siswa-siswi dari beberapa sekolah salah satunya SMA Dwi Jendra Denpasar yang melibatkan sebanyak 17 orang siswa. Pembina Pramuka SMA Dwijendra Bapak Wayan Sudema menyampaikan sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Kodim 1611/Badung dikarenakan sebagai generasi penerus bangsa yang masih mengeyam pendidikan sangat di perlukan pembelajaran dan pemahaman yang baik agar kedepannya mereka dapat berguna bagi sekolah, keluarga maupun bangsa. Sebagai generasi muda yang masih mengeyam pendidikan sangat harus ditanamkan kedisiplinan perorangan maupun kelompok agar nantinya dapat di aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan di masyarakat dan tidak gampang dipengaruhi oleh Pemahaman yang salah tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara apalagi kalau yang dikaitkan dengan kehidupan sekarang ini dan juga mengharapkan kegiatan yang di laksanakan ini dapat di laksanakan secara rutin dan berkelanjutan.

Dalam pembukaan upacara tersebut Danramil 1611-07/Denpasar Barat membacakan amanat dari Dandim 1611/Badung menekankan kita dapat berkumpul untuk memperingati hari Lahirnya Pancasila yang pertama kalinya acara ini meneguhkan komitmen kita bersama untuk lebih mendalami, menghayati mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bernegara dan berbangsa serta bemasyarakat

Pancasila merupakan rangkaian proses yaitu rumusan Pancasila Tanggal 1 Juni 1946 yang di pidatokan IR. Sukarno, piagam jakarta Tanggal 22 Juni 1946 dan rumusan final pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar Funding Father kita para ulama para tokoh agama para pejuang kemerdekaan seluruh nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang menyatukan kita harus ingat kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman, takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman dari Myangga sampai Pulau Rote.adalah keberagaman.

Berbagai etnis, bahas, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia itulah Indonesia namun kehidupan berbangsa dan bernegara kita selalu mengalami tantangan, kebhinekaan kita selalu di uji ada pandangan yang selalu mengancam sikap tidak toleran yang menyusung ideologi lain selain Pancasila dan semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial oleh berita bohong dan ujaran kebencian yang tidak seauai dengan budaya kita.

Saudara sebangsa dan setanah air kita harus belajar dari pengalam buruk negara lain yang harus dihantui oleh terorisme dan perang saudara dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah bila hidup rukun dan bergotong-royong untuk memajukan negeri ini.

Dengan Pancasila maka Indonesia dijadikan rujukan internasional untuk membangun masyarakat yang damai adil dan makmur di tengah kemajemukan dunia oleh karena itu saya mengajak peran aktif para Ulama, para Pendeta, para Pedanda, para Biksu para Pendidik Budayawan pelaku seni, media, jajaran pemeruntah, TNI dan Polri serta seluruh komponen bangsa. Tidak  perlu diragukan lagi banyak upaya telah dan terus dilakukan pengembangan pendidikan, etika moral dan program lainnya menjadi bagaian integral dari pengamalan Pancasila. Pada hari Pancasila ini presiden telah menetapkan perturan Persiden No. 54 tentang unit kerja Presiden untuk pembinaan Ideologi Pancasila lembaga baru ini adalah perpanjangan tangan Presiden dengan bersama seluruh komponen bangsa yang menjadi bagaian integral pengembangan pembangunan sosial, politik dan budaya kita harus selalu waspada terhadap gerakan maupun pemahaman yang tidak sesuaia dengan pancasila, pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi yang anti Pancasila dan UUD 1945 yang jelas dilarang ada di Indonesia. Sekali lagi mari kita jaga perdamian, jelas dan tegas yang telah di sampaiakan oleh Presiden Jokowi sebuah amanat bagi kita semua untuk berusaha dengan semangat kebersamaan dan cinta melaksanakan dengan niat yang baik dan tulus. Kita yakin Pancasila adalah jati diri bangsa ini jika kita mengamalkan Pancasila dengan benar dan baik maka kita dapat menyongsong masa depan yang baik

Pada akhir kata ini saya mengingatkan kembali apa yang di kutipkan oleh Presiden Suharto mengatakan dalam bukunya yang berjudul "Pandangan Presiden Suharto tentang Pancasila saat berada di Aceh Tanggal 30 Agustus 1968 yang mengatakan "Pancasila harus di resapi di yakini di hayati dan di amalkan karena Pancasila bagi kita adalah masalah hidup matinya bangsa Indonesia, salam Pancasila anda Pacasila saya Indonesia saya Pancasila. (Kodim 1611/Badung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar