Pendam IX/Udayana
Senin, 20 Nopember 2017
Korem 162/WB
menyelengarakan serangkaian latihan penanganan bencana alam dilaksanakan selama
kurang lebih 5 hari mulai dari tanggal 14 sampai dengan 18 Nopember 2017, yang
diawali dengan kegiatan teori selama dua hari, drill tehknis selama satu hari
dan drill taktis akan dilaksanakan selama dua hari. Dengan adanya kegiatan
latihan diharapkan para anggota akan semakin profesional dalam menjalankan
tugas, mengingat tidak ada prajurit yang hebat namun yang ada yaitu prajurit
yang terlatih. Latihan yang telah berlangsung selama 5 mulai Selasa (14/11)
hingga hari ini di Mataram.
Kasiops Korem
162/WB Letkol Inf Komang Agus, S.P., S.Sos. menyampaikan hari ini merupakan
puncak kegiatan latihan penanganan
bencana alam yang dilaksanakan Korem 162/WB dengan latihan metode drill taktis
sebagai pengabungan seluruh materi baik teori maupun praktek drill teknis yang
dilaksanakan kemarin (16/11).
Ia menambahkan
latihan drill taktis ini langsung dihadapkan seolah-olah dengan situasi keadaan
medan yang sebenarnya dan dilaksanakan di dua tempat. Pertama untuk latihan
penanggulangan banjir di Pantai Induk Desa kuranji Kec. Labuapi, sedangkan
latihan penanggulangan bencana tanah longsor digunung pengsong Desa
kuranji Kecamatan Labuapi Kabupaten
Lombok Barat.
Danrem 162/WB
Kolonel Inf H. Farid Makruf, M.A., yang hadir langsung menyaksikan latihan
tanggap darurat bencana alam banjir, disela kegiatan tersebut sembari
memberikan semangat membangkitkan moril kepada prajurit yang sudah beberapa
hari melaksanakan latihan juga berkesempatan memberikan pengarahan yang intinya
latihan ini bertujuan untuk melatih kemampuan, kesiapan Prajurit Satuan di jajaran Korem 162/WB dan memberikan
pengalaman tentang bagaimana penanganan bencana.
Selain itu Danrem
162/WB juga memberikan penjelasan tentang tata urutan atau prosedur yang
dilakukan dalam penanganan bencana alam banjir, mulai dari bagaimana para
prajurit mendapat perintah, mengumpulkan keterangan atau informasi, koordinasi,
pendirian posko, mengorganisir/pembagian tugas sesuai kelompok, pergeseran
pasukan dari posko ketempat terjadinya bencana, melaksanakan tehnik pengamanan,
melaksanakan prinsip-prinsip penyelamatan skala prioritas seperti disampaikan
pemateri dari basarnas tentang evakuasi korban juga pendataan terhadap
kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana.
“Hal ini harus
dilatihkan mengingat bencana alam bisa datang kapan saja dimana saja, dalam
bentuk apa saja agar para Prajurit jajaran Korem 162/WB lebih siap mana kala
dihadapkan dengan Tugas sebenarnya dalam tanggap darurat Penanggulangan Bencana
Alam,” ungkap Danrem.
Adapun hal lain
yang juga tidak kalah penting adalah melatih untuk membiasakan berkoordinasi
antar instansi terkait sampai ketingat terkecil seperti tim atau unit mengingat
koordinasi mudah diucapkan namun sering kali susah dalam pelaksanaan atau
penerapan dilapangan, padahal kita ketahui bersama gagal atau keberhasilan suatu kegiatan salah satunya
didukung oleh koordinasi yang baik.
Hal menarik
lainnya antusias warga pantai induk yang menyaksikan bahkan ikut membantu para
Prajurit yang sedang melaksanakan latihan bahkan ada yang sampai menangis
meneteskan air mata menyaksikan latihan serta keakraban para peserta latihan
dengan masyarakat sekitar. Salah seorang warga setempat Inaq Sairah, 73 tahun
menyampaikan rasa haru, bangga dan senang serta mendoakan agar bapak-bapak TNI
senantiasa selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan keselamatan serta tetap
menjalin keakraban dengan masyarakat disekitar. (Penrem 162/WB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar