Rabu, 15 November 2017

Korem 161 Wira Sakti Gelar Latihan Penangggulangan Bencana Alam


Pendam IX/Udayana
Rabu, 15 Nopember 2017

Komando Resor Militer (Korem) 161/Wira Sakti menggelar Latihan Penanggulangan Bencana Alam atau Latgunbencal selama lima hari dari tanggal 13 sampai dengan 17 November 2017 yang dibagi atas dua tahap.

Tahap pertama yaitu pemberian materi teori atau pembekalan kepada para pelaku  selama 3 hari dari tanggal 13-15 November 2017. Sementara dua hari berikutnya adalah latihan drill teknis di lapangan Asrama TNI AD Kuanino serta diakhiri dengan drill taktis di Pantai Pasir Panjang Kota Kupang.
Pembukaan latihan yang diisi dengan Jam Komandan Korem 161/Wira Sakti dilaksanakan Senen pagi (13/11) bertempat di Aula Serbaguna Makorem setempat. Di hadapan sebanyak 190 personel baik penyelenggara dan pelaku Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M., dalam pengarahannya mengatakan wilayah Indonesia termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur rentan terhadap bencana alam dan hal ini sering terjadi.

Danrem menceritakan bagaimana di wilayah Indonesia pernah terjadi bencana alam dahsyat seperti Gempa Bumi dan Tsunami Aceh Tahun 2004 yang mengakibatkan 200.000 korban jiwa dan juga kerusakan material. Kemudian Bencana Gunung Merapi di Jawa Tengah yang dampaknya juga luar biasa dalam jangka waktu yang cukup lama. Danrem juga mengajak peserta latihan untuk mengingat kembali peristiwa Gempa Bumi dan Tsunami yang pernah terjadi di wilayah NTT yaitu di Maumere dan Larantuka Flores pada tanggal 12 Desember 1992 yang pada saat itu kekuatan gempa mencapai 7,8 Skala Ritcher yang mengakibatkan Tsunami dengan tinggi gelombang 36 meter. Korban jiwa mencapai 2100 jiwa serta terjadinya kerusakan bangunan dan kerugian material lainnya. Yang saat ini juga sedang terjadi di Bumi Flobamora yaitu meningkatnya aktifitas   Gunung Berapi Ile Lewotolok di Lembata yang telah mengakibatkan terjadinya beberapa kali   gempa bumi sehingga sebagian penduduk harus diungsikan dan diselamatkan.

Mengacu pada gambaran peristiwa bencana alam yang sudah pernah terjadi serta melihat kondisi geografis wilayah negara kita termasuk NTT maka kemungkinan bencana alam itu ada di depan mata kita dan kadang susah untuk diprediksi walaupun secara teknologi dan ilmu pengetahuan cukup memadai. Karena hal seperti ini bisa saja menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Esa Menurut Danrem kondisi inilah menjadi suatu dasar pelaksanaan Latihan Penanggulangan Bencana Alam perlu dan wajib dalam lingkungan TNI termasuk bagi personel Korem 161/Wira Sakti dan jajaran. Ini sebagai bentuk kesiapan dan kesigapan kita untuk mengahadapi bencana. Setiap personel   TNI harus terlatih dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya  bencana dan bila itu memang terjadi setiap personel TNI khususnya Personel Korem 161/Wira Sakti akan tahu siapa berbuat apa yang tentunya secara terorganisir dan  terkoordinir secara baik pula. Keterlibatan TNI dalam penaggulangan bencana alam ataupun bencana lainnya sudah diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 34 tentang TNI dalam Pasal 7b dimana dalam melaksanakan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP, butir keduabelas menyebutkan TNI melakasanakan tugas membantu menaggulangi bencana alam, pengungsian dan memberi bantuan kemanusiaan. Kemudian dalam Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana alam yang melibatkan tugas TNI dalam kondisi dihadapkan pada bencana alam. Harapan Danrem bahwa semua peserta latihan dapat memanfaatkan kesempatan ini secara baik dan maksimal, penuh kesungguhan serta bertanggung jawab yang outputnya setiap personel akan semakin mahir dan mampu dalam melaksanakan tugas utamanya terkait penanggulangan bencana alam.

Sementara itu Kasi Operasi Korem 161/Wira Sakti Kolonel Infanteri Yana Bahtiar Mediana, S.E.,  mengatakan bahwa kegiatan latihan penanggulangan bencana alam ini juga sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait dalam hal ini BPBD Provinsi NTT dan BPBD Kota Kupang, sehingga rencana pada akhir bulan tepatnya tanggal 28 dan 29 November 2017 kita akan dapat melaksanakan latihan bersama dalam bentuk gladi lapang yang berlokasi di Pantai Pasir Panjang. Latihan bersama dengan metode  gladi lapang ini akan dapat meningkatkan koordinasi, komunikasi dan sinergi antar instansi, khususnya lagi setiap personel dari setiap instansi akan semakin memahami tugas dan tanggung jawab  masing-masing.

Ditambahkan kepada para pelaku latihan diberikan beberapa materi pembekalan terkait bencana alam dengan nara sumber dari internal Korem 161/Wira Sakti, BMKG Kota Kupang dan juga BPBD Kota Kupang.(Korem 161/Wira Sakti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar